Dinda... kamu tetap seindah dulu, bahkan lebih. Ketika kesempurnaan yang tiada kuraih, ketika kebahagiaan urung menghinggapi jiwa, kau tetap ada, memberiku suatu asa yang kian lama kian kupahami, bahwa hatimu sepenuhnya kau curahkan untukku, bahwa sebagian dari bahasa yang kau ucap mampu membacok anganku untuk membuka mata hati akan kenyataan. Kau ajari aku tentang kepahitan dunia, kegetiran hakiki kejujuran, bahkan keabadian alam yang akan dihadapi nanti. Kau menegaskanku pada suatu kekuatan dahsyat Yang Maha Suci.
Adindaku... dengan sayap mungilmu kau hiasi mataku, berkelap kelip cahaya kebesaran jiwamu. Terbang memutar di angkasa sukma, tebarkan wewangian khas sanjung alami-mu. Kau balut segores luka menganga, kau robohkan keheningan hati yang senantiasa memagut ketika pikiranku hampa.
Wednesday, August 5, 2009
Untuk Adinda
Posted by Erwin Zulkarnain at 12:54 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment