BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday, August 5, 2009

Jumpa Kali Kesekiannya

Berdendam rindu, aku telah terbiasa. Menghapus jejak masa lampau sering aku lakukan. Manakala Sang Surya terbit di ufuk kebahagiaan dan berakhir di ufuk penyesalan, aku terkadang selalu merenunginya. Jam dinding berdetak ciptakan sebuah irama teratur nan sendu, mengalun dalam rasa yang tak berujung, saat itu pulalah cipta, karya, dan rasaku mengalir deras, harus ditumpahkan dengan cara yang tak terpikir oleh rasio. Mungkin suatu saat, jaman akan mengasahnya, menajamkan suatu ketumpulan otak yang selalu disesaki oleh berjuta kata maki. Saat ini dibawah kerlip bintang-gemintang, kulantunkan sebuah syair penawar rasa rindu karena jumpa tadi, terbersit sebuah kisah saat pertemuan kita sedari pagi. Sungguh sebuah karunia yang aku rasa saat menatap wajah dan bibirmu, semua yang hadir dalam jasadmu menjanjikan suatu kebahagiaan yang tiada terlukiskan, meski separuh yang tengah kujalani, tapi entah mengapa seperti satu putaran mentari kasih sayang yang aku peroleh dari hatinya. Dekapan-dekapan erat yang kau berikan, tiada pudar dalam otak membisu ini, ketika sang penglihatan mulai kabur karena desakan air mata, aku biarkan ia menetes deras di pipiku, bukan penyesalan yang membuat ia mengalir, bukan kekesalan yang membuat air mata itu jatuh, bukan pula sebuah kesedihan yang membuatnya hadir.
Tetapi sebuah keharuan dan kebahagiaan yang tak terkira, membuat air mata itu luruh, meluruhkan sukma yang terkadang membatu, meluruhkan asa yang terkadang membeku. Awan gelap di hatiku kini tertiup hembusan kasih, angkasa cerah dalam sukmaku kini dihiasi dengan sebentuk warna pelangi, yang berwarna-warni seiring senyuman dan syair yang kunyanyikan dengan nada sumbang tentang kekagumanku padanya.

0 comments: