BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday, August 5, 2009

Inspirasiku Takkan Punah

Kuucap sebuah syair milikku ketika aku berjalan tepat dibawah Cannis Minor dibelahan langit bulan Maret. Cahaya redup terang dari berbagai bentuk gugusannya limpahkan imajiku untuk menusuk mataku dengan ketajaman terawang. Tak kudengar rintihan rumput hijau kala kuinjak dan kuhempas, tetapi desahannya membalas dengan kibaskan embunan kabut dikakiku sebagai tempat bersinggahnya debu dan tanah.
Aku mulai berlagu memantapkan lirik dengan nada, rentangan masa yang bergulir tak sanggup ciptakan harmoni yang menyentuh jiwa. Tercipta hanya sebagai suara sumbang seperti air mata dan isakan tangis.
Lelahnya dan terus mencoba tetapi tiada seindah kuingin. Kubantingkan ragaku untuk dipeluk ujung dedaunan, rasakan kelembaban disekujur tubuh. Aku tak bisa kembali mencipta, kenapa rasa yang menyesak ini tiada bisa kucurah, sedangkan hanya ini yang bisa membuat orang mengerti. Mungkin aku harus belajar diam, membungkam mulut hati, membelenggu tangan-tangan inspirasi. Tapi aku takkan mampu lakukannya , sebagian dari pribadi, sifat, dan jiwaku memang harus seperti ini.

Akulah penulis kisah sembarangan, Akulah pelantun sastra gila, Akulah pengucap rayuan gombal,
dan Aku pulalah yang selalu ingin dicinta, disayang, dipuja oleh satu terkasih yang hanya satu. Aku tidak bisa begitu saja menyerah, hanya penjiwa besar yang mau dan mampu pahaminya, dan kamu adalah salah satunya.

0 comments: