BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday, August 5, 2009

Prakata Abdi sang Penentang

Saat langkah sembab dan memar jadi pembuka berjuta roman kehidupan. Persetan !, singkirkan segala aral rintang yang menghadang.
saat jiwa tercabik, nafas mulai tergorok, darah mulai menetes, beku dan menggelegak, otak memanas dengan pancaran berjuta angkara sang terlaknat.
Saat harta, takhta, dan kuasa angkat bicara, saat genderang tambur perang dan senjata jadi bahasa, di saat itulah cinta kasih ditempa, layaknya sebilah besi ditangan sang Empu,
bukan untuk mencari sensasi, juga bukan untuk mencari nuansa semu, melainkan untuk hadirkan kedamaian, untuk meredam sebentuk ego, memusnahkan segala hasrat gila, untuk hadirkan suatu kepercayaan, pengakuan dari dalam hati nurani, bahwa kita saling menyayangi.

0 comments: