BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday, August 5, 2009

Mimpi Realistik

Mataku memandang kelam serasa seisi dunia menjadi suram, tubuhku ringan seakan mengangkasa, sejurus ucap maki terlontar dari mulutku, begitu saja hadir tanpa terkendali. Jagad raya seakan berguncang memberatkan langkahku. Aku tak kuasa bangkit kembali, tapi aku masih mampu habiskan separuh sisa air petaka, dan mulai kusulut rangkaian daun surga, kuhisap… dan tak kuhembuskan lagi. Aku mulai tertawa, melayang dalam suatu kenikmatan semu. … maafkan, caci makilah aku, aku lakukan itu semua untuk menghindari dan melupakan yang pernah terjadi, tetapi semakin aku terlena, bayangmu semakin mengganggu serta menari di pelupuk jiwa. Aku takkan mampu untuk berbuat sesuatu lagi, selain mengakui bahwa hanya kamulah yang mampu untuk mengiringi derap langkahku di kemudian hari. Meski engkau bukan segalanya bagiku.

0 comments: