BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday, August 5, 2009

Aku dan Sang Pengintai

Di ujung jemari sang bukit aku berdiri, lemparkan segumpal dendam yang serasa membengkak pada otak jenuhku. Sejurus pandanganku tertumbuk di angkasa, mengikuti kepak sayap burung elang yang seperti meninggalkan jejak goresan menghitam di batas cakrawala. Sungguh ia sangat menguasai udara, keluar masuk mega tanpa rintangan berarti, setiap mataku menoleh dengan jauhnya, hanya satu kepakan sayap yang ia lakukan. Oh ternyata ia menimbulkan sebentuk rasa iri di hatiku, mungkin dengan sekali kibasan sayapnya, berbukit- bukit ia lewati. Sejenak ia menutupkan sayapnya lalu meluncur dari ketinggian menuju suatu lembah dibawah kakiku, cakar yang membuka dan menutup setelah ia menggenggam seekor pengerat. Lalu pergi menuju sarang di puncak tebing ketujuh sekedar untuk pengisi perutnya yang mulai menjerit. Aku mulai tersentak, mungkin aku seekor pengerat itu, dan burung elang itu sebagai pengintaiku yang selalu menanti lengahnya Iman ku.

0 comments: