BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday, August 5, 2009

Antara Jasad dan Jiwaku

Penguasa alam terang menyaksikan aku tepat di atas kepala, panas teriknya tiada terkira, meruntuhkan rasa kesabaran yang selalu aku jaga. Kucoba mencari rindang dedaunan untuk berteduh, yang akan melindungi tubuh lemah ini, tapi tak ada satupun yang sanggup memayungi jasad ini. Sinar yang menyilaukan itu tetap saja bisa menembus dedaunan yang tersibak kala angin berlalu. Aku tertegun… hatiku berbicara “ternyata jiwa dan jasadku bernasib sama, jasadku kini menderita karena panas mentari dan cuaca, jiwaku pun menderita karena tiada yang melindungiku dari terpaan panas suatu problema; tiada pohon yang mampu meneduhi aku, tiada pula kasih sayang yang meneduhi jiwaku !”. terpaku diriku menjejak tanah, memandang jauh keseberang Savana. Hembusan angin diboncengi debu dan melekat dikulitku yang bersimbah keringat. Lalu hatiku berkata lagi dengan segores senyum kemenangan, “Sekarang jiwa dan jasadku tidak bernasib sama, kuakui kini jasadku kotor, kenajisan ada di tubuhku bercampur dengan menguapnya peluhku, tetapi jiwaku tetap bersih, tidak tersentuh dengan suatu kenistaan, tidak terjamah dengan kebutaan rasa, tidak terpagut dengan suatu kejahatan.”
Kini aku mulai mengerti… jasad dan jiwa terkadang bertolak belakang, dan kuharap ada yang mengetahui, meski ia nun jauh disana… yang mau memandang jiwa tulusku, bukan jasad lemahku.

0 comments: